BUDIDAYA RAMBUTAN

BUDIDAYA RAMBUTAN

ilustrasi

Dalam menyiapkan lahan untuk tanaman rambutan, yang perlu diperhatikan adalah syarat agroklimatnya, seperti ketinggian yang tidak lebih dari 500 m dari permukaan laut, dengan curah hujan 1500 – 3000 mm per tahun. Antara 1 – 2 bulan sebelum penanaman, dibuat lubang berukuran 80 cm x 80 cm x 80 cm, dengan jarak tanam 10 m x 10 m. Selanjutnya lubang tanam dibiarkan selama 2 minggu. Tanah galian bagian bawah kemudian dikembalikan ke bagian bawah, sedangkan bagian atas dicampur dengan 60 kg pupuk kandang dan dikembalikan ke lubang atas.
Penanaman bibit sebaiknya dilakukan pada awal atau menjelang musim hujan. Saat menanam, bibit asal cangkok atau okulasi dilepas dari polybag, tanpa menghilangkan gumpalan tanah asalnya. Bibit rambutan harus ditanam kuat-kuat dengan leher akar rata dengan permukaan tanah. Kemudian tanaman muda ini diikat ke ajir bambu.

Sebelum pemupukan, sebaiknya lahan diusahakan memiliki tingkat kemasaman 6 – 6,5. Pemupukan dilakukan dengan cara ditaburkan di daerah antara tepi tajuk dengan batang pohon. Hal ini disebabkan perakaran rambutan berada di tengah-tengah tajuk pohon. Pada pemupukan majemuk biasanya dipakai NPK 15 : 15 : 15, dua bulan setelah tanam diberi 200 gr/pohon, 6 bulan kemudian 150 gr. Tahun kedua diberikan 400 – 500 gr untuk satu tahun, diberikan 2 kali selang 6 bulan. Tahun ketiga diberi sebanyak 750 gr, sebanyak 2 kali tiap 6 bulan. Seterusnya tiap tahun ditambah sebanding, paling banyak 4 – 6 kg per pohon setiap tahun, dengan pemberian 2 kali selang 6 bulan.

Bibit yang baru ditanam harus dicukupi kebutuhan airnya. Jadi bila hujan lama tidak turun dan tanah terlihat kekeringan segera dilakukan penyiraman.

Pemangkasan dilakukan untuk pembentukan tajuk pohon, dengan hanya memelihara 3 – 4 cabang primer, sedang tunas-tunas yang tumbuh pada bagian bawah, dipangkas. Selanjutnya 3 – 4 cabang primer akan membentuk pula cabang-cabang baru yang juga hanya ditinggalkan 3 – 4 cabang yang produktif saja.
Beberapa hama yang biasa dijumpai seperti kumbang hijau (Seisetia hemispherica) yang menggerek kayu batang, dapat dikendalikan dengan karbolineum Plantarium 5 – 8%, tungau (Tenuipalpuc sp) yang menyerang daun dapat dikendalikan dengan tepung belerang atau bubur kalifornia, ulat daun (Thalassoder guadraria) yang merusak daun-daun muda, dapat dikendalikan dengan Diazinon atau Basudin 0,2 – 0,5%, serta penyakit embun tepung yang menyerang buah-buah muda yang dapat dikendalikan dengan menyemprot Morestan.
Sumber : TRUBUS – THN XXV – OKTOBER 1994


CULTIVATION RAMBUTAN
In preparing land to plant rambutan, which need to be considered is the requirement agroklimatnya, such as a height of no more than 500 m above sea level, with rainfall 1500-3000 mm per year.Between 1-2 months before planting, made a hole measuring 80 cm x 80 cm x 80 cm, with a spacing of 10 mx 10 m. Furthermore, the planting hole is left for 2 weeks. Soil excavation bottom and then returned to the bottom, while the top is mixed with 60 kg of manure and returned to the hole above.

Planting of seedlings should be done at the beginning or towards the rainy season. When planting, seed removed from transplant or grafting of poly bag, without losing his native soil lumps. Rambutan seedlings should be planted firmly by the neck with a flat root surface. Then the young plants are tied to a bamboo stake.

Before fertilization, cultivated land should have a level of acidity from 6 to 6.5. Fertilization was done by sowing in the region between the edge of the canopy with tree trunks. This is due to rooting rambutan are in the middle of the tree canopy. In compound fertilizers commonly used NPK 15: 15: 15, two months after planting was 200 g / tree, 6 months later 150 gr. The second year is given 400-500 g for one year, given 2 times a lapse of 6 months.The third year was given as many as 750 gr, 2 times every 6 months. Onwards each year plus comparable, at most 4-6 kg per tree each year, with a generous 2 times the interval of 6 months.

Newly planted seedlings must be satisfied the needs of the water.So when the long rains did not come down and the soil looks dry watering be done immediately.

Prune to the formation of the tree canopy, with only maintain 3-4 primary branches, while the shoots that grow on the bottom, trimmed. Furthermore, 3-4 primary branches will form new branches also are also only left 3-4 productive branches only.

Some common pests such as green beetle (Seisetia hemispherica) which menggerek stem wood, can be controlled with karbolineum Plantarium 5-8%, mites (Tenuipalpuc sp) which attack the leaves can be controlled with sulfur powder or slurry of California, the caterpillar leaves (Thalassoder guadraria) which damage the young leaves, can be controlled with Diazinon or Basudin 0.2 to 0.5%, as well as powdery mildew disease that attacks the young fruit that can be controlled by spraying Morestan.
Source: Trubus - THN XXV - OCTOBER 1994

Popular posts from this blog

NAMA ILMIAH PADI – JAGUNG – KEDELAI

Resolusi 2023

Mengapa Tembok Rumah Belang?