TEKNOLOGI ALKALISASI UNTUK PABRIKASI COKELAT SKALA KECIL / ALKALIZATION TECHNOLOGY FOR SMALL SCALE CHOCOLATE MANUFACTURING

AGRIPROSESING

TEKNOLOGI ALKALISASI UNTUK PABRIKASI COKELAT SKALA KECIL

Pada usaha pengolahan cokelat, penambahan alkali (alkalisasi) dilakukan dengan maksud peningkatan citarasa dan penampilan visual (warna) produk hilir yang dihasilkan. Pada tahap proses yang mana alkalisasi dilakukan ternyata bisa menjadi pilihan berbeda, bergantung pada variasi teknis perlakuan dalam proses pengolahan. Sehingga bisa berbeda saat alkalisasi pada pabrik pengolahan cokelat skala besar dan pada pabrik pengolahan skala kecil.

Misnawi dkk, sekelompok peneliti dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember dan Faculty of Food Science and Technologi, Universiti Putra Malaysia, telah melakukan studi dan percobaan tentang saat dan cara alkalisasi yang bisa digunakan oleh pabrik kakao skala kecil yang melakukan proses agak berbeda dengan pabrik skala besar, dengan hasil produk akhir yang mutunya tetap baik, termasuk dari segi organoleptiknya.
Mereka mengemukakan, pada pabrik skala besar, penambahan alkali biasanya dilakukan pada biji kopi yang kulit bijinya sudah dipisahkan untuk kemudian memasuki proses penyangraian. Sedangkan pada pengolahan skala kecil, penyangraian biji kakao dilakukan tanpa didahului pemisahan kulit biji kakao. Tim peneliti tersebut mencoba mempelajari bagaimana memperoleh hasil akhir yang tetap bermutu bagus bila alkalisasi dilakukaan saja pada saat koncing (conching - penghalusan Kristal kakao dengan penggilingan). Yang dicari terutama ialah konsentrasi alkali dan suhu koncing yang optimal untuk menghasilkan cokelat (permen, dan sebagainya) yang bermutu baik.

Pada penelitian tersebut, para ilmuwan menggunakan pasta dan lemak kakao dari biji kakao adel sebagai bahan dasar, sodium bikarbonat sebagai bahan alkalisasi. Bahan tambahannya untuk formulasi adalah gula, garam, susu, vanilla dan lesithin yang berklasifikasi bahan makanan (food grade). Alkalisasi dilakukan selama proses koncing berlangsung, beda dengan pabrik besar yang melakukannya sebelum penyangraian.
Kesimpulan yang mereka peroleh ialah bahwa alkalisasi yang dilakukan selama proses koncing memberi pengaruh nyata terhadap sifat organoleptik dan kekerasan cokelat/permen cokelat, tetapi tidak ada pengaruh nyata terhadap warna.

Konssentrasi alkali yang diberikan mempengaruhi secara nyata aroma, kenampakan, penerimaan keseluruhan oleh panelis, ukuran yang partikel dan kekerasan cokelat. Sedangkan suhu koncing berpengaruh nyata terhadap aroma, rasa, kenampakan, penerimaan keseluruhan dan tekstur cokelat. Pengaruh interaktif alkalisasi dan koncing terjadi pada parameter aroma dan penerimaan keseluruhan.
Temuan tim peneliti dua Negara tersebut dari hasil percobaan mereka lebih jauh adalah bahwa konsentrasi alkali pada kadar 8-15 g/kg masa kakao dengan suhu koncing 74-800C dapat dipakai sebagai kondisi optimum untuk menghasilkan cokelat yang bermutu baik.

Komposisi resep pembuatan permen cokelat yang diteliti tersebut adalah sebagai berikut : pasta kakao (cocoa liquor) 23,5%, lemak kakao (cocoa butter) 23,5%, bubuk susu 17,6%, gula halus 35,0%, garam 0.05%, vanillin 0,1% dan lesitin 0,3%. Parameter mutu yang dijadikan acuan adalah citarasa cokelat, kenampakan dan tekstur cokelat, penerimaan keseluruhan, kehalusan pasta, kekerasan permen cokelat, dan warna permen cokelat.
Sumber : Sinar tani, Edisi 23-29 Juli 2008 No.3262 Tahun XXXVIII


Agriprosesing

ALKALIZATION TECHNOLOGY FOR SMALL SCALE CHOCOLATE MANUFACTURING 


On chocolate processing business, the addition of alkali (alkalization) is done with the intention to raise the taste and visual appearance (color) produced downstream products. At this stage of the process by which it can be done alkalization different options, depending on the technical variation in the processing treatment. So it can be different alkalization time on a large scale cocoa processing plant and on a small scale processing plant.
Misnawi et al, a group of researchers from the Center for Indonesian Coffee and Cocoa Research, Faculty of Agricultural Technology, University of Jember (Indonesia) and Faculty of Food Science and Technologi, Universiti Putra Malaysia, has conducted studies and experiments on when and how alkalization that could be used by small-scale cocoa plant the process is somewhat different from the large-scale factory, with the final product quality is still good, including in terms of organoleptiknya.
They argued, on a large scale plant, the addition of alkali is usually done on the skin of coffee beans seeds have been separated for later entered penyangraian process. While the small-scale processing, cocoa penyangraian done without prior separation of cocoa husks. 
The research team is trying to learn how to obtain the final results are still good quality when alkalization do only when koncing (conching - Crystal refinement by grinding cocoa). Sought mainly alkali concentrations and temperatures are optimal for producing koncing chocolate (candy, etc.) are of good quality.In that study, the scientists used a paste and cocoa butter from cocoa beans adel as a base, sodium bicarbonate as a alkalization. Additional materials for the formulation is sugar, salt, milk, vanilla and a classified lesithin food (food grade). Alkalization koncing progress made during the process, different from the big factories are doing before penyangraian.
The conclusion is that they get done during the process of alkalization koncing real influence on organoleptic properties and the hardness of chocolate / chocolate candy, but no significant effect on color.Konssentrasi given alkali markedly affect aroma, appearance, overall acceptance by the panelists, the particle size and hardness of chocolate. While koncing temperature significantly influenced aroma, flavor, appearance, texture and overall acceptance of chocolate. Alkalization and interactive effects occur in the parameter koncing aroma and overall acceptance.
The findings of the research team from the two countries further results of their experiment is that the alkali concentration at levels of 8-15 g / kg of the cocoa with the temperature 74-800C koncing can be used as an optimum condition to produce good quality chocolate.Recipes for chocolate candy composition studied are as follows: pasta cocoa (cocoa liquor) 23.5%, cocoa fat (cocoa butter) 23.5%, 17.6% milk powder, 35.0% of refined sugar, salt 0:05 %, vanillin 0.1% and 0.3% lecithin. Quality parameters are referenced chocolate flavor, appearance and texture of chocolate, overall acceptance, refinement pasta, chocolate candy violence, and the color of chocolate candy.
Sources: Sinar tani, Edition 23-29 July, 2008 No.3262, Year XXXVII

Popular posts from this blog

NAMA ILMIAH PADI – JAGUNG – KEDELAI

Resolusi 2023

Mengapa Tembok Rumah Belang?