SEJARAH TANAMAN TEH DI INDONESIA
Perjalanan Teh Masuk ke Indonesia
ilustrasi |
Tanaman
teh pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1684, berupa biji teh dari
Jepang yang dibawa Andreas Cleyer dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta.
Pada 1694, pendeta F Valentijn melaporkan, perdu teh muda berasal dari Tiongkok
tumbuh di Taman Istana Gubernur Jenderal Champhuys di Jakarta.
Kemudian
pada tahun 1826, tanaman teh berhasil ditanam melengkapi Kebun Raya Bogor.
Berlanjut pada 1827 di kebun percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat.
Berhasilnya penanaman percobaan skala besar di Wanayasa (Purwakarta) dan di
Raung (Banyuwangi) membuka jalan bagi Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson,
seorang ahli teh, menaruh landasan bagi usaha perkebunan teh di Jawa.
Teh
dari Jawa pertama kali diterima di Amsterdam pada 1835. The jenis assam mulai
masuk ke Indonesia (Jawa) dari Sri Langka (Ceylon) pada 1877, dan ditanam oleh
RE Kerkhoven di kebun Gambung, Jawa Barat. Dengan masuknya teh assam ke
Indonesia, secara berangsur tanaman teh cina diganti dengan teh assam.
Sejak
itu pula, perkebunan teh di Indonesia berkembang semakin luas. Pada tahun 1910
mulai dibangun perkebunan teh di daerah Simalungun, Sumatera Utara dan menyebar
hingga sekarang dengan segala budaya minum teh yang mempengaruhi
perkembangannya di Indonesia.
Sumber : Kompas,
Minggu 30 November 2014, hal. 8.